Pada tahun 1917, Joseph Lister menggunakan disinfektan yang mengandung persenyawaan fenol, yaitu asam karbol untuk medisinfeksi peralatan bedahnya. Sampai sekarang pun, fenol digunakan sebagai larutan baku penentu keampuhan disinfektan.
Berbagai faktor yang mempenqaruhi penahambatan mikroorganisme mencakup kepadatan populasi mikroorganisme, kepekaan_terhadap_bahan antimikrobial volume bahan yang disterilkan, lamanya _ bahan antimikrobial diaplikasikan pads mikroorganisme, konsentrasi bahan antimikrobial, suhu, dan kand_, omen bahan organik. Protein akan mengurangi daya kerja disinfektan; sedangkan panes mempercepat daya kerjanya. Daya kerja disinfektan terhadap bakteri pembentuk spore dan Mycobacterium kurang baik.
Untuk membandingkan kekuatan disinfektan dalam menghambat pertumbuhan bakteri dapat digunakan cakram kertas. Pada care ini cakram kertas dengan diameter tertentu dibasahi dengan disinfektan, kemudian diletakkan pada Lempengan agar yang telah di inokulasi. Care pengerjaan cakram kertas same dengan teknik pengujiaan antibiotik. Lempengan agar ini kemudian dieramkan lempengan agar yang telah dinokulasi. Care pengerjaan cakram kertas selama 48 jam. Jika disinfektan menghambat pertumbuhan bakteri, make akan terlihat daerah jernih sekeliling cakram kertas. Luas daerah terang ini menjadi ukuran kekuatan daya kerja disinfektan.
Daya kerja antimikrobial bahan kimia seringkali disetarakan dengan fenol. Kemampuan bahan kimia dib.anding_kan__~dengan _ fenol disebut koefisien fenol. Nilai ini diperoleh dengan membagi pengenceran tertinggi bahan kimia yang mematikan mikroorganisme dalam waktu 10 menit, namun tidak mematikan dalam waktu 5 menit dibagi dengan pengenceran tertinggi fenol yang mematikan mikroorganisme dalam waktu 10 menit, namun tidak mematikan dalam waktu 5 menit. Bahan kimia yang mempunyai koefisien fenol lebih dari 1 mempunyai daya kerja antimikrobial yang lebih balk dibandingkan fenol.
Bahan kimia yang digunakan dalam pengobatan (kemoterapeutik) menjadi pilihan bile dapat mematikan den bukan hanya menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Bahan kimia yang mematikan bakteri disebut bakterisidal, sedangkan bahan kimia yang menghambat pertumbuhan bakteri disebut baktoriostatik. Bahan antimikrobial dapat bersifat
bakteriostatik pada konsentrasi rendah, namun bersifat bakterisidal-pada
Bahan kemoterapeutik yang baik mempunyai daya mematikan mikroorganisme, namun tidak menyebabkan keracunan pada induk semang yang menggunakan bahan tersebut; bahan dengan sifat demikian memiliki toksisitas selektif.
A. Praktikum Daya Kerja Disinfektan 1. Bahan yang diperlukan a. Biakan:
∎ Staphylococcus aureus ∎
Salmonella typhymurium
b. Medium : Agar dalam tabung
c. Disinfektan :
I. Fenol 5%
II. Lisol
III. Axi
IV. Hipoklorit5,25%
V.Alkoho170%
Cakram kertas.
2. Cara kerja
a. Ambil 2 tabung agar yang telah dicairkan.
b. Inokulasi masing-masing tabung dengan biakan yang disediakan.
c. Tulis nama disinfektan dan nama bakteri pada cawan.
d. Kocoklah tabung diantara dua telapak tangan, kemudian tuangkan ke
cawan petri. Biarkan agar membeku (10 -15 menit).
e. Ambil cakram kertas dengan pinset, kemudian celupkan dalam larutan disinfektan yang disediakan. Letakkan cakram kertas pada permukaan lempengan agar. Perhatikan bahwa jarak antara cakram kertas harus cukup jauh.
f. Eramkan dalam almari pengeram (37°C) selama 48 jam.
g. Ukurlah luas daerah jernih. Pengukuran dilakukan dari dasar cawan petri. h. Bandingkan daya kerja berbagai disinfektan terhadap kedua bakteri.
|
Kompetensi : mahasiswa mengetahui cara kerja pengujian oligodinamik dan zat antimikroba
a. Pengertian dan jenis disinfektan
b. Cara kerja pengujian disinfektan
- Pengujian zat disinfektan dengan kertas cakram
- Pengujian pengaruh daya oligodinamik
c. Pengertian Antibiotik
- Cara kerja pengujian antibiotik dengan metode Kirby-Bauer
Pengertian dan Jenis Disinfektan
Zat antimikroba adalah senyawa yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Zat antimikroba dapat bersifat membunuh mikroorganisme (
microbicidal) atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme (
microbiostatic). Disinfektan yaitu suatu senyawa kimia yang dapat menekan pertumbuhan mikroorganisme pada permukaan benda mati seperti meja, lantai dan pisau bedah. Adapun antiseptik adalah senyawa kimia yang digunakan untuk menekan pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan tubuh, misalnya kulit. Efisiensi dan efektivitas disinfektan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
- Konsentrasi
- Waktu terpapar
- Jenis mikroba
- Kondisi lingkungan: temperatur, pH dan jenis tempat hidup
Pengujian zat disinfektan dengan kertas cakram
Cara kerja :
· Inokulasikan E.
coli dan
Bacillus sp. Pada NA cawan sengan
streak kontinyu.
· Kertas cakram steril dicelupkan ke dalam larutan disinfektan (alkohol 70%,
LysoI 5%, betadin, dan hipoklorit 5%). Setelah diangkat, sisa tetes larutan yang berlebihan pada kertas cakram diulaskan pada dinding wadah karena dikhawatirkan larutan akan meluas di permukaan agar jika larutan terlalu banyak.
· Kertas cakram diletakkan dipermukaan agar dengan pinset. Tekan dengan pinset supaya kertas cakram benar-benar menempel pada agar.
· Inkubasi selama 48 jam pada 37
0C.
· Zona hambat yang terbentuk diukur diameternya, bandingkan daya kerja berbagai disinfektan.
Pengujian pengaruh daya oligodinamik
Logam-logam berat seperti Hg, Cu, Ag dan Pb bersifat racun terhadap sel meskipun hanya dalam kadar rendah. Logam mengalami ionisasi dan ion-ion tersebut bereaksi dengan bagian sulfihidril pada protein sel sehingga menyebabkan denaturasi. Daya hambat atau mematikan dari logam dengan konsentrasi yang rendah disebut daya oligodinamik.
Cara Kerja :
· Inokulasikan E.
coli dan
Bacillus sp. pada cawan NA dengan streak kontinyu
· Letakan koin tembaga dan seng ke dalam cawan dengan pinset
· Inkubasi 37
0C selama 48 jam
· Hitung zona hambat yang terbentuk dengan mengukur diameter daerah yang jernih atau tidak ada pertumbuhan
Pengertian dan Jenis Antibiotik
Antibiotik adalah bahan yang dihasilkan oleh mikroorganisme atau sintetis yang dalam jumlah kecil mampu menekan menghambat atau membunuh mikroorganisme lainnya. Antibiotik memiliki spektrum aktivitas antibiosis yang beragam.
Antibiotik dikelompokkan berdasarkan gugus aktifnya, misal antibiotik
macrolide, antimikroba peptida. Adapun penamaannya biasanya berdasarkan gugus kimiawinya ataupun mikroorganisma produsernya, misalnya:
Mekanisme kerja antibiotik antara lain :
· Menghambat dsintesis dinding sel
· Merusak permeabilitas membran sel.
· Menghambat sintesis RNA (proses transkripsi)
· Menghambat sintesis protein (proses translasi).
· Menghambat replikasi DNA.
Prosedur difusi-kertas cakram-agar yang distandardisasikan (metode Kirby-Bauer) merupakan cara untuk menentukan sensitivitas antibiotik untuk bakteri. Sensitivitas suatu bakteri terhadap antibiotik ditentukan oleh diameter zona hambat yang terbentuk. Semakin besar diameternya maka semakin terhambat pertumbuhannya, sehingga diperlukan standar acuan untuk menentukan apakah bakteri itu resisten atau peka terhadap suatu antibiotik.
Faktor yang mempengaruhi metode Kirby-Bauer :
- Konsentrasi mikroba uji
- Konsentrasi antibiotik yang terdapat dalam cakram
- Jenis antibiotik.
- pH medium.
Cara kerja pengujian antibiotik dengan metode Kirby-Bauer :
· Celupkan
cotton bud (
cotton swab) dalam biakan bakteri kemudian tekan kapas ke sisi tabung agar air tiris
· Ulaskan pada seluruh permukaan cawan Mueller-Hinton Agar secara merata
· Biarkan cawan selama 5 menit
· Kertas cakram dicelupkan dalam larutan antibiotik dengan konsentrasi tertentu.
· Angkat, biarkan sejenak agar tiris, selanjutnya letakkan kertas cakram pada permukaan agar.
· Kertas cakram ditekan menggunakan pinset supaya menempel sempurna di permukaan agar.
· Inkubasi pada suhu 37
0C selama 24-48 jam.
· Ukur diameter zona hambat (mm) kemudian bandingkan dengan tabel. sensitivitas antibiotik.
Tabel Penentuan Sensitivitas Antibiotik (diameter zona hambat dalam mm)
Cara menginterpretasikan :
Ukur diameter zona hambat (zona jernih)
Misal didapatkan zona hambat suatu bakteri berdiameter 26 mm untuk
Eryhtromycin.
Maka interpretasinya adalah bakteri tersebut peka terhadap antibiotik
Eryhtromycin.
Resistent : tahan
Intermediate : medium
Susceptible : peka
|
A. Pengertian Mikroba
Jasad hidup yang ukurannya kecil sering disebut sebagai mikroba atau
mikroorganisme atau jasad renik. Jasad renik disebut sebagai mikroba bukan hanya
karena ukurannya yang kecil, sehingga sukar dilihat dengan mata biasa, tetapi juga
pengaturan kehidupannya yang lebih sederhana dibandingkan dengan jasad tingkat
tinggi. Mata biasa tidak dapat melihat jasad yang ukurannya kurang dari 0,1 mm. Ukuran
mikroba biasanya dinyatakan dalam mikron ( ), 1 mikron adalah 0,001 mm. Sel mikroba
umumnya hanya dapat dilihat dengan alat pembesar atau mikroskop, walaupun
demikian ada mikroba yang berukuran besar sehingga dapat dilihat tanpa alat
pembesar.
B. Ruang lingkup Mikrobiologi Dasar
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari mikroba. Mikrobiologi adalah salah
satu cabang ilmu dari biologi, dan memerlukan ilmu pendukung kimia, fisika, dan
biokimia. Mikrobiologi sering disebut ilmu praktek dari biokimia. Dalam mikrobiologi
dasar diberikan pengertian dasar tentang sejarah penemuan mikroba, macam-macam
mikroba di alam, struktur sel mikroba dan fungsinya, metabolisme mikroba secara
umum, pertumbuhan mikroba dan faktor lingkungan, mikrobiologi terapan di bidang
lingkungan dan pertanian. Mikrobiologi lanjut telah berkembang menjadi bermacammacam
ilmu yaitu virologi, bakteriologi, mikologi, mikrobiologi pangan, mikrobiologi
tanah, mikrobiologi industri, dan sebagainya yang mempelajari mikroba spesifik secara
lebih rinci atau menurut kemanfaatannya.
|